Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan,
tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia.
Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena
bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang.
Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan
yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga
tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
PEMIJAHAN
1) Pemilihan Induk
a. Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah
berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk
betina + 5 cm.
b. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan
cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter
persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish akan memilih
pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada malam hari, ikan yang
telah berpasangan akan memisahkan diri dari
kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera
diangkat untuk dipijahkan.
2) Cara Pemijahan
a. Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso
dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm.
b. Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng
plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
c. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang.
d. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan
membersihkan substrat dengan mulutnya
e. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada
substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
f. Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan
cuk.
PEMELIHARAAN BENIH
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera
dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara:
a. Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk
dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat
diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom
atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan.
b. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat
pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat
dapat dipindahkan ke aquarium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
benih:
a. Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan
benih sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang
telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes,
untuk mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen
dengan menggunakan pompa udara.
b. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat
tidak perlu diberi makan
c. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat
diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7
hari.
d. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
e. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba
diberi cacing rambut.
PEMBESARAN
1) Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan
penjarangan di aquarium yang lebih besar
2) Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor
benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15
s.d. 20 cm
3) Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali
dengan membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
4) Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor,
asal ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara
5) Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan
menyiphon dan air sebagaimana semula.
PENUTUP
1) Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan
yang tenang, sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle Fish) cukup
besar)
Post a Comment